in memoriam Wina & adventurous 11 - (2)

hongkong
Kamis 25 Maret 2010

Acara hari ini padat dan pagi2 (08:30) dimulai perjalanan terjauh menuju PingShan trail, sebuah desa kecil di New Territory (up north near the border with China), perjalanan subwaynya seru juga, transfer rail 3 kali, kartu Octopus macet di subway, pintunya nggak mau njeblak mbuka, dan beli egg tarts tentu.
Woro dapet fans berat di kereta, ada laki2 di sebelahnya yang nggak berhenti ngeliatin Woro dan pengen ngomong sama dia, hiks!
Desa ini dilestarikan sebagai national heritage di antara highrise apartments.
A tiny village, yang penguasanya dulu adalah sebuah keluarga bernama Tang. Along the 1 km trail masih ada kelas sekolah, rumah2, tempat ibadah, sumur tua, rice mill dan ancestor's hall. Sebetulnya detail2 bangunan cukup intricate, tapi pembangunan apartment yang rapat seperti menenggelamkan detail cantik bangunan2 tua ini.
Tapi batunya bagus baguuuuus deh. Yang mencengangkan, di tempat kaya gini mobil penduduknya keren2, ada Austin Mini, BMW jeep and sedan, Landrover yang baru, Audi, Mercedez sih banyak, model sportnya aja ada dan surprisingly toiletnya bersih bangeeeet.
Ngiri abis!

Habis Ping Shan kita harus kembali ke main trunk line naik kereta uthuk2 (kereta pelan be'eng), the Yellow Light Rail, disini entah kenapa rombongan terpisah dua; Hani, Reni dan gue udah naik, lainnya masih di luar hahahaaaaa ...
Ketemu di stasiun Yuen Long lalu kita makan siang di Chinese restaurant di Yuen Long.
Habis dari sini acaranya adalah shopping time di Ladies Market Mongkok.
Sebelumnya puter2 Langham Place, a huge mall yang pathnya kaya spiral di blok M Plaza dan escalatornya tinggi banget.
Tokonya lucu2, cuman gue ga ada yang muat! Ukuran bajunya yang nggak normal, bukan ukuran gue tauk! Awas ketawa.
Lalu ke Ladies Market, nah disini tampang kita berubah semua jadi Dung Ta Mek ... Note: Dung Ta Mek ini adalah orang gila di jaman Ncoeng kecil di kampung halamannya, senengannya pake baju berlapislapis dan lehernya dikalungin macem2 tas dan barang.
Nah kalau masing2 kita bawa ransel atau shoulder bag, lalu di leher ada camera atau cell phones, lalu di tangan ada shopping bag kan udah kaya Dung Ta Mek semua!
Disini beli tea ceramics, fans, bags, tauk deh apalagi.
Selesai belanja kita ke Kowloon Park, ada mesjid besar disini, sebagian akan sholat disini, sebagian duduk2 kecapean, badan boleh capek tapi spirit was all time high. Habis sholat rombongan terpecah dua, Ibeth Hani Lies and I wanted to go to Swindon bookstore, sisanya menyisir Nathan Road for further shopping. Meeting point berikutnya adalah Swindon bookstore untuk cari dinner di Tsim Sha Tsui.
Aku tak tau apa yang terjadi di Nathan Road, tapi aku senang di Swindon, pelayannya baiiik deh. Tapi ada 2 buku yang kucari nggak ada disini, yah balik lagi aja ke Kinokuniya entar di Jakarta.
Swindon ini di websitenya bilang bahwa specialty mereka adalah buku2 tentang Asia, emang sih banyak, sayang bukuku gak adeeeee ... Tau2 Ibeth dapet SMS dari Woro: Swindon bookstore dimana seeeh? Lah ... kita semua mikir, Nana kan tau Swindon dimana, kenapa Woro tanya2.
Mulai kuatir, kemanaaaaa ni orang2, udah kedinginan, akhirnya kita masuk a Western eatery deket situ nungguin orang2. Laaah ternyata Woro kepisah sendiri, nembus shopping mall, ketemu juga Swindon, akhirnya semua kumpul lagi deh dan makan disini.
Malem ini hostnya Yetty dan Ifneldy. Disini gue dapet fans, brondong, the guy kept bringing me food, first the salad, lalu the pasta, pake creme brulee, masih ada coffee or tea, e e e ternyata gue order a set menu! Tapi nggak abiiiiiis, di share akhirnya!! Di tempat ini kopinya enak sekali dan ada kopi luwak!
After dinner I smoked outside.
Disini sepakat to have an unhurried dinner, chats and skip the light show at 08:00 p.m. Lalu pulang ke Causeway Bay naik subway aja ... mind you tadinya mau naik the legendary
Star Ferry. At Causeway Bay station, rombongan masih pecah lagi, (ga ada capeknya) Yetty Nana Lies dan Woro mau ke Sogo dulu. Me? Pulang aja tuelerrrr ... Sambil ngelamun: much as I want to resist, the shopping terlalu menggoda ...
Lalu toktoktok, Lies pulang dari Sogo tasnya gendut banget. Beli apaan Lies? Ini titipan deodorantnya Ncoeng ama Angga hahahaaaaaaa ... bayangkan betapa intimnya kita, deodorant Ncoeng aja gue tau!
Segini dulu yaaaaaaa ... Ladies Dung Ta Mek, tambahin dulu sebelum di edit ulang masuk CD.
Nyengir inget2,
Wina
nambahin ceritanya wina ...
waktu brangkat, di bandara cgk gak ada satupun dari kami yg diantar suami, krn brangkatnya pd hari kerja.
rombongan bandung (ibethitaworo) brangkat langsung dr bdg ke cgk naik travel, wawuk dari bogor naik damri (bener ya wuk?), yettihani barengan naik taxi (yetty & hani masing2 sehari sebelumnya sdh di jkt), reni naik taxi dr bekasi (sehari sblmnya sdh di jkt), akuwinamonique-nana brangkat sama2 dr bintaro.
octopus card emang kadang suka macet ... beberapa dr kami pernah tertinggal krn pintunya gak mau njeblak spt yg diceritain wina.
untungnya kita selalu cek kelengkapan anggota sblm naik ke mtr berikutnya, jd langsung ketahuan klo ada yg ketinggalan (termasuk aku yg pernah ketinggalan hiks, dijemput oleh ibeth n moniq hehe ..).
ayo wina, lanjutkan ceritanya hehe ...
lies
Dear Friends,
Lupa bilang, rombongan ini dipimpin oleh Teteh Ibeth alias Dung Ta Me #2.
Sekilas tentang peserta, berdasarkan kamar:
(basically we all are magicians, semua bawa kantong sulap).
Hani: Hahahaaaa, the not so quiet Miss Quiet, seperti biasa ngomongnya aluuus, tapi kata2nya suka menggelitik. Hani bertanggung jawab atas itinerary Macau. "Han, udah kangen Didiet belom?" ... Hani menjawab dengan senyum mupeng! "Kamu dititipin apa Han?" ... "Itu, Diani pengen tas cemplung2 besar dan hitam, tapi setelah beli aku pikir2 lebih cocok aku yang pake..."
Ibeth: Yang mengesankan, Ibeth satu2nya yang pake heels 3 cm, pletokpletokpletok, Miss Matching, accessories lengkap, scarvesnya banyak banget! "Aku harus beli tea set ini!" "Lah bawanya gimana Beth?" "Gue tenteng kalo perlu," true to her words, Miss
Jinjing ini waktu pulang secara ajaib memunculkan tas tenteng gede warna abu2 ...
Ita: Our Miss Chicken yang tasnya guede banget, tapi merupakan dewa penolong gue, secara mug Coldplay gue nitip disitu (yang gede kaleng bungkusnya, tapi kan pantang ditinggal duong! Ita nih senengannya makan ayam hahahaaa, padahal setiap pesen ayam luamaaaa loh, namanya spring chicken, senengnya wira wiri ke microwave before the chicken forcefully being berserkified into the skillet. Teganya teganya
...
Woro: Yang hebat Woro engga bawa jacket, kaya beruang kutub, ga pernah kedinginan, modalnyakaos dalem dan pashmina, keponakannya jumlahnya 15 (duh!), tapi dia manis sekali, semua diinget buat dioleh2in. Ita udah ngetap, kalu next trip ke Maroko, dia mau deket2 Woro (Woro adalah pengambil keputusan belanja tercepat dan jago nawar!)
Monique: Monique, naaah ini Miss Perfectionist, mulai dari kembalian MOP2, sampe blowan rambut! Biar capek tetep ngeblo dan ngeroll rambut. Orang paling sibuk, tulang punggung perjalanan. Ni juga tukang sulap, tau2 dia punya tas biru gede banget, dari manaaaaaaa ... Suatu saat dompetnya Ibeth ilang ditengah krisis Viva Macau... Waaa semua lemes, tauknya ada di tas Moniiik!
Nana: Si Kalem mungil in charge of Hongkong itinerary dan semua urusan dengan Jinho (sumber info) dan Bu Julie (Hongkong apartment owner). Nana senyum bahagia, bisa nengok bekas rumah lamanya deket Happy Valley. Ampe kemimpi2. Nana mimpi kita ke Hongkong deh... Ayo mimpi lagi Na!
Wawuk: Tasnya kecil, kayak orangnya, tapi kecil2 melaaaaaar sampai isinya bisa banyak hahaha, beli apa aja Wuk? Gue paling seneng mewawancara Wawuk "Wuk, kapan kamu memutuskan untuk memakai kerudung?," "Aku pakai sebelum pergi haji." Kereeen!
Reny: Peserta paling jauh, yang gue suka lupa dia Padang apa Menado sih? Topinya gak pernah lepas! Nggak rewel, apa aja hayuh, dan selalu siap dan rapi sejak pagi. Dia sibuk kerja, tapi akhirnya bisa juga ikut, makasih ya Ren, udah geser2 kerjaan kesana kemari!
Yetty: Kecil2 cabe rawit, kalem, melangkah pasti kalo di stasiun dan cepat baca peta! A very loving mom, dia beli ransel almost as big as herself buat anak prempuannya ... Serius kalo dititipin beli tas, selain anaknya, banyak juga titipan adiknya, sabaaar banget. Kalo gue dah pura2 nggak nemu deh.
Lies: Si bungsu ini yang gak boleh ilang, bendahara gini, tasnya ajaib, segala ada: Lies, bagi bandaid dong! Mungkin dia satu2nya dari seluruh peserta yang malah dipaksa nggesek ama suaminya. Yaolo Liiiiies! "Aku nggesek hanya kalo blanja bulanan" ... Maaf Ncoeng, mungkin dia keracunan kalo sekamar ama gue hiks! Ha
Wina: Miss sakit perut, maunya banyak tapi susah tidur, senengannya egg tarts and dogs, aku urusan Ping Shan trail. Selama pergi 5 hari, I ate a total of 8 egg tarts, secara nggak doyan yang lain2 ... Tapi egg tartsnya emang bikin ngiler deh! Amrie, timbangan gue enggak naek loh, malah turun horeeheheheeeee ... satu2nya keuntungan melilit itu hilangnya appetite untuk makan. Ngeces kalo liat sepatu boots, kemanaaaa mau pake boots??
wina
Waduh seru banget.
Semalem ga buka internet, ternyata saling sambungmenyambung cerita.
Iya, kami cuma mengandalkan browsing & google earth di tanah air serta Informasi dari b.Yuli & Jinho,
melalui Nana.
Di Hongkong, city signage systemnya OK banget, kita bisa abringabringan dng aman, terutama lagi tanpa mahram. Yg mungkin ga terjadi kalo kami2 ini orang Iran atau Arab. (..... di Macau kami sering bertemu dengan ras ini di lift.....sangat cantik2..... tetapi di lobby udah nunggu para prianya ).
Pagi pertama di Hongkong, belum bangun semua, aku & Ibeth jalan pagi. Ternyata ada taman kota, tempat Tai Chi para lansia.
Dimanamana lansia, menari kipas, pocopoco, senam, bahkan ada seorang bapak yg melakukan gerakan kungfu, kayak liat Jet Lie.
Sampai aku & Ibeth ngayal, nanti kita kayak gitu.....bukan kayak yg itu.....bukaaaannn....itu kamu & Didit.
Di Hongkong, walaupun semua orang rush, kita bisa cepat beradaptasi.
Sesuai rencana, kami ke Ping Shan, seperti yg diceritakan Wina, yg ternyata adalah melawan arus.
Pagi2 semua orang ke kota untuk kerja, kita keluar kota.
He2..... begitu hebohnya kita (mungkin)..... sampai ada seorang bapak yang sepanjang perjalanan ngeliatin Woro, Wina, Lies..... kayak pengen nanya gitu......
Di Ping Shan, pagodanya sedang direstorasi, kami jalan menyusuri kampung tua.
Drainasenya keren, bersih. Sistem keamanan tiap rumah lucu, ada railing dari kayu yang unik.
Lalu ada tempel tua yg cantik .......
Wina sampai2 bersedia untuk menyapu di sini.
He2.....
Sesudahnya kami makan eggtaart & chicken pie yg lezaaaat benget, di pinggir old well.
Kita jadi terasa sangat dekat dan kompak.
.......
He2..... belum ketemu krisis di sini.....
Ntaaaar.......di Macau rupanya.....
hani

Posting Komentar

0 Komentar