Mungkin tak banyak yang tahu bahwa di jalan Braga terdapat sebuah restoran yang menyajikan kuliner favorit Belanda bernama Braga Permai. Ketika saya mahasiswa, restoran ini tergolong elit, jadi belum pernah mencicipi hidangan di sana.
Letaknya di sisi kanan jalan Braga bila kita berkendara dari arah Selatan, karena memang jalan ini sekarang merupakan jalan satu arah dari Selatan ke Utara.
Sejarah Braga Permai
Sejarah restoran Braga Permai tak lepas dari sejarah jalan Braga di kota Bandung. Seperti kita ketahui Belanda pernah menjejakkan kakinya di bumi Indonesia selama ratusan tahun. Kota Bandung pernah direncanakan sebagai pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sedangkan Jakarta atau Batavia rencananya merupakan pusat perdagangan dengan pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pintu perdagangan rempah dan hasil bumi dari seluruh Jawa Barat.
Beberapa bangunan pemerintahan bahkan sudah mulai beroperasi di Bandung, misalnya Balai Besar Kereta Api, Kantor Pusat Pekerjaan Umum yang menempati Gedung Sate, dan beberapa bangunan lain. Bangunan tersebut sampai sekarang ada yang masih menjadi kantor pusat untuk seluruh wilayah Indonesia.
Jejak-jejak bangunan-bangunan lama lainnya masih banyak bertebaran di sudut-sudut kota Bandung, termasuk di jalan Braga. Jalan Braga bahkan menjadi ciri arsitektur bergaya tahun 1920-an yang beradaptasi dengan ciri arsitektur tropis Indonesia. Banyak juga yang mengatakan arsitektur Art-Deco, walaupun sebetulnya tidak ada Art-Deco style dalam arsitektur.
Maison Bogerijen |
Restoran Braga Permai, dulunya bernama Maison Bogerijen dibangun tahun 1923, dan pernah mendapat piagam dari Ratu Belanda sebagai tempat yang menghidangkan menu kerajaan. Restoran ini juga menjadi tempat kuliner favorit Gubernur Hindia-Belanda untuk menjamu tamu-tamunya. Selain hidangan aneka makanan, Maison Bogerijen juga menyediakan aneka roti yang dapat dibeli setiap pagi di pintu belakang atau diantar ke tempat para pelanggan.
Setelah berganti pemilik, Maison Bogerijen diubah namanya menjadi Braga Permai.
Soejoedi, sang arsitek Braga Permai
Siapa yang tak kenal gedung MPR/DPR RI di jalan Gatot Soebroto? Gedung beratap hijau berbentuk mirip sayap mengepak, tempat pelantikan presiden Republik Indonesia ini dirancang oleh Soejoedi sekitar tahun 1964.
Bangunan Braga Permai tadinya bergaya Villa Eropa dengan atap mansaart (bentuk atap dengan dua tekukan berbeda, tekukan bagian atas lebih landai daripada bagian bawah). Kemudian massa bangunannya simetris dan dimundurkan dari garis sempadan sehingga membentuk ruang luar.
Ketika Soejoedi mendisain Braga Permai, tampak sekali pengaruh prinsip-prinsip penataan lingkungan dan bentuk bangunan semasa menempuh studi di Jerman Barat.
Ceruk ruang luar sebagai outdoor resto masih dipertahankan, tetapi bentuk bangunan diubah total menjadi satu massa tunggal berbentuk empat persegi panjang dan berlantai dua. Dari luar, tampak depan terlihat deretan jendela lantai dua dan atap datar, sedangkan lantai bawah pintu masuk dimundurkan, sehingga lantai dua seolah melayang.
Ini merupakan ciri khas pengolahan bentuk bangunan Arsitektur Modern di Eropa di awal abad ke-20. Bahkan tulisan "Braga Permai" yang dibuat dengan huruf kecil semua mengingatkan pada tipe huruf dalam logo Bauhaus.
di depan Braga Permai |
Di bagian dalam restoran Braga Permai, Soejoedi mengolah ruangnya menjadi ruang mengalir dan tata letak terbuka. Pemisah ruang depan dan ruang belakang hanya dipisahkan oleh tangga yang seolah melayang. Di lantai dua, pencahayaan alami diperoleh dari deretan jendela yang menghadap ke jalan Braga.
Di balik tangga melayang terdapat deretan lemari kaca dan rak yang menjajakan aneka roti, kue kering, dan coklat khas Braga Permai. Bahkan nama-nama penganan pun masih memakai bahasa Belanda, seperti Onbijt Koek, Kaastengels, Ananas Taart, dan lain-lain.
Di sisi Selatan terdapat area meracik kopi dan aneka minuman.
interior Braga Permai |
Ketika awal Januari 2018 yang lalu saya berkunjung ke Braga Permai, restoran ini sudah diperluas ke sisi Selatannya, yang dulunya berfungsi sebagai taylor (penjahit busana).
Menurut ketetapan Perda kota Bandung, kedua bangunan tersebut, Braga Permai dan toko Keller merupakan bangunan cagar budaya yang dilestarikan dan dilindungi oleh Undang-undang.
plakat Braga Permai |
Menu Kuliner Favorit Belanda di Braga Permai
Begitu kita masuk ke restoran, staf resto akan menyodorkan buku menu, yang begitu dibuka kita dikenalkan dengan rangkaian kisah sejarah Braga Permai
Foto-foto hitam-putih bangunan lama, foto staf dan chef Walanda, memanjakan mata untuk membaca kisah Maison Bogerijn hingga selesai.
foto sejarah |
kisah sejarah |
Menu Restoran Braga Permai sangat lengkap, pilihannya banyak. Mulai dari starter (menu pembuka) berupa salad dan sup, makanan camilan, makanan utama, dan makanan penutup. Makanan utama, ada pilihan menu Western yang terdiri dari pilihan olahan daging, ayam, atau ikan. Menu Indonesia pun banyak pilihan, dari nasi-nasian, soto dan sop.
Camilan khas Belanda seperti pofferces dan bitterballen tentu saja ada.
Sedangkan minuman, ada minuman ringan bersoda, aneka jus, dan minuman hangat. Bahkan penyuka kopi pun tersedia berbagai pilihan manual brewing dari pelosok Indonesia.
Perlu teman-teman blogger ketahui, Braga Permai Resotran & Cake Shop boleh dibilang merupakan restoran nostalgia. Banyak turis-turis Eropa terutama dari negeri Belanda yang menikmati hidangan di Braga Permai karena pilihan menu-menu ala Holland sana.
Di buku menu ada penanda mana menu favorit, menu heritage dan menu pedas.
Penandanya mudah, menu favorit bertanda bintang, menu heritage diberi logo Braga Permai berbentuk payung dan kursi, sedangkan menu pedas ada gambar cabenya, bukan badak...eh.
Sambil memilih-milih menu, disediakan welcome bread di wadah rotan, berupa roti mini untuk camilan.
menu Braga Permai |
Mau tahu saya dan suami memilih menu apa di hari Minggu siang itu?
Untuk pembuka kami memilih Cesar Salad dan Bruinebonen Soup.
Porsinya besar, sehingga kami berdua sharing saja. Mayan menambah kemesraan, sepiring berdua.
Sayang Cesar Saladnya agak terlalu asin, sepertinya dari rasa taburan kejunya.
Adapun Bruinebonen Soup adalah sup Kacang Merah yang dihaluskan. Enak.
Menu ini merupakan menu khas Belanda.
bruine bonen soup |
cesar salad - Rp. 30.000,- |
Besok-besoknya, suami membeli kacang merah di bibi sayur, pertanda minta dibuatkan Bruinebonen Soup sih itu.
Sedangkan untuk menu utama, saya memilih Morinique, yaitu ikan kakap digrill. Ternyata porsinya guede banget. Ada 2 potong ikan dilengkapi semangkok saos tartar, irisan kentang goreng dan sayur.
Saya pun menawarkan suami untuk sharing lagi, walaupun sebetulnya suami juga memesan menu Nasi Goreng Braga Permai.
Nasi Goreng Braga Permai juga merupakan menu favorit dan heritage di Braga Permai, disajikan dengan telur mata sapi, smoked beef dan kerupuk.
morinique - Rp. 85.000,- |
nasi goreng braga permai |
Nah, hidangan penutupnya apa? Ice cream dong, namanya Coupe Le Braga. Di daftar menu, ada tanda bintang dan logo payung, artinya menu favorit dan heritage, kan.
Cukup semangkuk berdua (lagi), terdiri dari buah peach dan scoop besar es krim vanila, selai stroberi, saus cokelat, whipped cream.
Oh ya tadi pesan minum apa ya?
Tidak pesan minum apa-apa sih, sudah disediakan air putih yang selalu diisi ulang. Kebetulan kami kalau makan siang atau malam, minumnya air putih.
Selain itu bila suka, ada fusion water for free disediakan di salah satu sudut restoran.
coupe le braga - Rp. 37.000,- |
Selama kami menikmati hidangan, datang di meja sebelah serombongan keluarga. Salah seorangnya ada seorang nenek. Dari tampilannya pastilah beliau pernah mengalami zamannya Belanda mampir ke Indonesia, tentu beliau tahu menu-menu favorit yang di bawa dari sebrang lautan.
Benar deh, restoran Braga Permai memang merupakan kuliner favorit Belanda.
Ketika menemani suami (menemani doang) membayar di kasir tak lupa membeli seons coklat khas Braga Permai. Favorit sih coklat sucade. Manisan sucade bersalut coklat. Sayang siang itu habis.
cokelat braga permai |
Nah, teman-teman blogger kalau mau mampir:
Braga Permai Restoran & Cake Shop
Alamat: Jalan Braga no 58, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung
Jam buka: 06:30 - 12:00
Telepon (022) 4233778
29 Komentar
Penasaran dengan harga permenunya dikisaran berapa untuk menikmati hidangan di bangunan cagar budaya Braga Permai .., mahalkah kak ?.
BalasHapusHarga sih standar cafe di Bandung. Steak sekitar 120ribuan. Wagyu juga ada...
HapusWaahh asyik banget ya menikmati suasana tempo doeloe. Btw, maaf kalo terlewat, bagaimana dengan kahalalannya Bun? Besar harapan bisa dinikmati untuk semua masyakarat ya...
BalasHapusCek trip advisor sih termasuk halal. Trims remindernya...
HapusBunda, ini yang lokasinya di samping Hotel Ersada bukan, ya? Sepertinya waktu aku keliling jalan kaki sempat lihat tulisan Braga Permai di situ. Jendela sampingnya model jendela kayu jaman Belanda gitu, ya? Ramai sih kulihat. Ada saja mobil datang dan pergi silih berganti. Pengen nih nyobain juga kalau ke Bandung lagi.
BalasHapusHmm...sepertinya itu Resto Rasa & Bakery, di jalan Tamblong. Restoran jadul juga.Kalau Braga Permai engga ada halaman parkir.
HapusSaya penasaran sama bruine bonen soup, soalnya saya penyuka kacang-kacangan gitu. Eh di Makasar pernah makan bruine bonen soup tapi kacang merahnya tidak dihaluskan, mungkinkah itu hanya namanya yang sama?
BalasHapusSaya pertama kali itu makan bruine bonen soup, ternyata enak walopun kacang merahnya dihaluskan. Ada butiran jagung manisnya, menambah tekstur.
HapusWah semenjak udah gak ngantor dikawasan asia afrika aku jadi ga pernah lagi makan disini bunda. Enak suka ada live music lagu-lagu nostalgia dan bule-bule pada joget2 dansa hehe
BalasHapusIya...ada live musicnya. Kalau engga salah, tiap Selasa malam
HapusDari cerita kulinernya, saya sudah bisa membayangkan rasa kulinernya terutama roti jadulnya. Roti jadul itu enaknya pas dan eksklusif. Karena bahannya biasa dibuat dengan kualitas tinggi.
BalasHapusMama saya nih yang suka buat roti jadul...rasanya nonjok
Iya welcome breadnya enak, gurih, walaupun agak alot teksturnya.
HapusMenarik banget. Semuanya disajikan unik ya kayaknya. Dari mulai buku menu dan varian menunya. Catatan,kayaknya menu di sana porsinya besar-besar ya...
BalasHapusDilihat porsinya selalu disajikan dalam porsi besar ya bun. Berarti kalau pesan menu di sana bisa dimakan berdua biar nggak kenyang banget. Ngiler lihat menu penutupnya.
BalasHapusAku bisa bayangin aura nostalgia yang kental di Braga Permai ini. Tapi untuk suasana, posri besar dan kuliner istimewa yang pasti bumbu dan cara memasaknya enggak biasa, harga segitu termasuk terjangkau itu.
BalasHapusDan yang paling penting bisa mesraaaah berdua :)
jaman kuliah Braga itu tempat nongkrong akuuuu, wkwk. Gaya bangeet. Tapi emang sih abis dari mana-mana ujung2nya main ke Braga, yelah. Udah kaya rumah kedua di bandung. Duh, kangen sama kota kedua nih, wkwkk.
BalasHapusPas ke Bandung untuk kopdar Emakpintar Bandung waktu itu aku sempat lewat. Tapi emang masih pagi sih, jadi aku cuma jalan-jalan aja di depannya. Yang terakhir ke Bandung malah nggak nyenggol Braga blas. Sayang juga nih, kelewatan. PAdahal cocok juga buat sama keluarga.
BalasHapusWah dapat lagi nih tempat makan recommended di bandung. Kayaknya next time kalo ke bandung kudu main ke jalan Braga deh yaa karena banyak sejarahnya dan banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi.
BalasHapusHarganya berapa bun per menunya, wkwkwk, takut kantong jebol abis makan dari sana, penasaran juga sama rasanya hehe..
BalasHapusKalau baca Braga yang teringat langsung pameran buku yang diadakan IKAPI Jabar. Dari tempat pameran itu jauh nggak, Bu tempatnya?
BalasHapuswaktu ke braga cuma di pameran buku saja. belum mengulik sampai ke restorannya
BalasHapus2x kw Bandung belum sempat manor kw Brags Resto n Coffee. Kalau tempatnya msuk bngunan heritage dan bnyk turis dtg untuk mengenang jaman dulu jd kyk too "oen" do Malang y mb. Thx Sdh ulasannya mb sp thu ada rejeki kpn2 bs mmpir... Noted
BalasHapusBaca nama-nama menunya aku jadi ingat almarhumah nenek yg jago banget masak masakan belanda. Makasih sharingnya mbak, kapan2 ke bandung aku coba icip2 deh.
BalasHapusAiih romantis sekali bu Hani. Terus restonya unik ya, patut dicoba tuh kalau pengen nyoba sarapannya orang Belanda
BalasHapusIni rumah makan yang sangat populer. Saya juga makan di sini bersama keluarga beberapa bulan yang lalu. Makanannya enak, menurut saya. Tapi memang suasananya jadoel banget ya.
BalasHapusKeren banget rumah makan yang sudah ada sejak jaman dulu dan sampai sekarang masih bertahan, jadi pengen deh kesana
BalasHapusSoejoedi sang arsitek keren banget ni Mba, hingga kini keaslian gedung bersejerah braga permai masih oke meski sekitarnya sudah ala-ala modern ya?
BalasHapusLiat pembahasan ini jadi ingat cita2 saya yang gak kesampaian jadi artsitek :(
BalasHapusUlasan yang sangat lengkap mba, saya juga suka pembahasan yang ada unsur sejarahnya
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusbosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Silakan tinggalkan komen.
Mohon maaf link hidup akan dihapus ya...