Serasa Tomb Raider di Ta Prohm


Teman-teman, lanjut kisah perjalanan saya kala mengunjungi obyek wisata di Siem Reap beberapa tahun yang lalu. Setelah mengunjungi Angkor Wat sambil menikmati matahari terbit, kami melanjutkan mengunjungi Kuil Bayon di Angkor Thom, Baphuon, dan lanjut ke Kuil Ta Prohm

Menurut penjelasan yang saya baca, kuil Ta Prohm merupakan kuil yang dilupakan, dibangun kemungkinan di akhir abad ke-12 atau awal abad ke-13.
Merupakan kuil Budha dan jaraknya sekitar satu kilometer dari kuil Angkor Thom.

Baca juga: Bayon at Angkor Thom

Pertama kali kawasan ini ditemukan hingga sekarang, restorasi yang dilakukan lebih pada membiarkan apa adanya kondisi kuil-kuil yang menyatu dengan hutan alami.
UNESCO menetapkan kawasan ini dalam daftar World Heritage di tahun 1992, dan menjadikan kawasan ini paling ramai dikunjungi wisatawan di seluruh Kamboja.

Bahkan di tahun 2001, area Ta Prohm menjadi lokasi shooting film Tomb Raider, sebuah film action yang berasal dari video game.

Ketika kami tiba di Ta Prohm, setelah memasuki gapura kami masih harus berjalan menyusuri jalan tanah di dalam hutan.
Beberapa kali kami melewati tenda-tenda yang digunakan oleh para korban perang untuk mencari donasi. Mereka memainkan alat musik tradisional, dan semuanya tuna daksa, akibat ranjau darat.



reruntuhan Ta Prohm


Rupanya Ta Prohm pun sama kondisinya dengan kuil-kuil sebelumnya di kawasan Angkor Thom. Sebagian direstorasi, sebagian dibiarkan menjadi puing berserakan, beberapa bagian ditumbuhi pohon menjulang.

Begitu kami masuk ke kawasan kuil, jalan setapak dibuat khusus dari konstruksi kayu yang diberi pagar. Sehingga pengunjung harus tertib jalan di tempat yang disediakan dan tidak gentayangan kemana-mana. Sambil jalan menyusuri kuil, saya ya sambil membayangkan Anjelina Jolie action di kawasan ini. Serasa dalam film Tomb Raider lah ...


peta jalur sirkulasi


menyusuri jalan setapak


Pohon-pohon yang menjulang sepertinya usianya mungkin sudah ratusan tahun. Begitu dominannya pohon-pohon yang dibiarkan tumbuh tersebut, sehingga menimbulkan decak kagum para pengunjung.
Pengunjung pun lumayan banyak, sehingga tidak mudah mencari spot untuk berfoto ria.
Apalagi rombongan kami jumlahnya cukup banyak yaitu 30 orang.
Pelataran kayu yang sengaja dibangun agar pengunjung tidak langsung menginjak batu candi untungnya masih cukup foto-foto berdua secara bergantian.


pelataran kayu untuk berfoto @ta prohm

antri untuk foto

foto grup

foto berdua

Menurut saya, kebijakan restorasi ala kadarnya seperti ini, apalagi pohon-pohon semakin besar, lama kelamaan membuat kuil Ta Prohm semakin lapuk.
Unik sih.
Ada pohon tumbuh di batu.
Ini jauh lebih luar biasa dari peribahasa, bagaikan kerakap tumbuh di batu.
Saya sih khawatir, misalnya pohonnya tersambar petir ...


akar pohon pada kuil Ta Prohm


penyangga seadanya


pohon dan tanaman pada kuil


sulitnya mau foto pohonnya doang ...


Beberapa bahkan kuil hanya disangga dengan batang-batang baja ala kadarnya, untuk menahan supaya tidak rubuh saja.
Bahkan ada mahkota gapura yang diikat dengan kabel baja begitu saja.


mahkota gapura yang hanya diikat kabel baja


Tadinya saya mengharapkan untuk kuil-kuil yang tidak ditumbuhi pohon, direstorasi serius lah.
Seperti halnya Candi Borobudur, bahkan dengan bantuan komputer dibuat replika-replikanya, sehingga generasi yang akan datang masih bisa mengamati sejarah budayanya.


detail konstruksi


detail dinding

penyangga baja 


Seperti halnya memasuki kawasan restorasi, pengelola wisata mengatur jalur masuk dan keluar dengan baik. Sehingga flow pengunjung dapat berjalan tanpa kendala.
Pengunjung pun tidak takut tersesat, tinggal mengikuti saja orang-orang tersebut arahnya kemana.

Hari sudah siang ketika kami selesai menyambangi kompleks Ta Prohm. Cukup melelahkan juga, karena kami kan sejak subuh sebelum matahari terbit sudah mulai trip.
Sepertinya sudah waktunya santap siang nih...



Oleh:
Tri Wahyu Handayani


Posting Komentar

31 Komentar

  1. Kebayang Angelina jolee simeleketehe lari2an disitu hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyayah. Tapi penuh pengunjung uy...susah banget dapat foto yang bagus.

      Hapus
  2. Kalo gak penuh pengunjung lumayan puas yaa buat nambah feed instagram Mba hehe. Semoga daku bisa sampai juga ke sini, pengen liat pohon2 yg tumbuh diantara sela2 batu. Keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga terkabul bisa jelajah juga ke sini. Amin...

      Hapus
  3. Wahhh jadi teringat Angelina Jolie lagi beraksi bergelantungan di antara pohon-pohon besar itu pas di film Tomb Raider.

    Must visit banget nih tempat.

    BalasHapus
  4. Kok penasaran ya sebagian kuil direstorasi sementara sebagian lagi dibiarkan berserakan. Kenapa ga dibetulin semua aja ya?

    BalasHapus
  5. nebang pohon satu aja pasti biayanya gede banget ya mbak..
    mungkin juga ada isu seperti di sini pohon gede ada yang nunggu, makin takut deh yang nebang
    untuk memugar kompleks sebesar ini mungkin kalau hanya dari dana negara yang baru selsai perang suadara mungkin nggak cukup ya,

    BalasHapus
  6. Di satu sisi pepohonannya itu menambah daya tarik ya,Mbak karena bisa dibilang unik ga ada di tempat lain. Tapi di sisi lain juga merusak bangunan aslinya. Plus keselamatannya kalau disangga baja begitu saja. Tapi tempatnya bener2 menarik kayak lagi nonton film petualangan cari harta karun. Hehe

    BalasHapus
  7. Kuil ini mengingatkan kita pada candi2 yang ada di Indonesia ya. Tapi itu di dinding2nya banyak lumut. Mungkin perawatannya sulit juga ya karena lokasinya lumayan luas. Mesti pelan2 jalannya ngeri terjatuh, mbak. Pohon2nya sudah berusia lanjut hehehe gede2 banget ya. Antik jadinya.

    BalasHapus
  8. Mungkin kalo direstorasi secara bersih seperti candi-candi di Indonesia justru jadi nggak terlalu menarik mbak karena ukurannya nggak besar. Candinya yang menyatu dengan alam inilah daya tarik utamanya :)

    Di kuil Ta Prohm ini aku ngomel ke emak-emak turis Cina karena serobot antrian foto, huft.

    BalasHapus
  9. Yaampun iya ya, pohonnya gede banget ��
    Tapi bagus ya penanganan kuil nya, karena bener2 dipandu & dijelaskan sejarah di balik kuil ini ya

    BalasHapus
  10. Gile tuh akar pohon gede bangeeet ya. Keren banget tripnya nih.

    BalasHapus
  11. Bagus idenya bangun pelataran kayu utk berfoto agar candi tak terganggu ya.. Ah, pengen juga ke sini nih..

    BalasHapus
  12. Di jabar juga sebenernya candi candi bisa dibikin konsep seperti ini ya teh meh rame pengunjung na hehehe

    BalasHapus
  13. Ya Allah itu pohon gede banget bisa tumbuh di batu kuil ya..Eh baru sadar ini bukan blog Bu Hani yang biasanya ya. Punya 2 blog ternyata.

    BalasHapus
  14. Kayak buah simalakama ya, di satu sisi ada pohon jadi adem. Tapi akarnya bikin rusak pondasi situs juga, dilema banget

    BalasHapus
  15. Pohon-pohonnya ini sih yang memang memberikan kesan unik pada kuil di sini. Tapi seram juga sih ngebayangin pohon sebesar itu tersambar petir dan menimpa bangunan di sekitarnya. Langsung hancur pastinya

    Mengelola kawasan tua seperti ini memang nggak mudah, tapi bukan berarti nggak bisa juga. Aku juga agak gimana gitu melihat beberapa penyangga kuil yang ada di fotonya mbak, agak kasar penempatannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu, restorasi memang engga mudah dan perlu biaya.
      Semoga ada sponsor deh...

      Hapus
  16. Takjub aku melihat akar-akar pohon besar melilit kuil
    Luar biasa ya bisa sampai begitu. Eksotis sekali
    Tapi ya memang benar sih mbak, kalau dibiarin begini terus, lama-lama bakalan rusak ya
    Trus kesannya lembab dan tak terawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu yg aku khawatir. Pohonnya kan tumbuh terus...

      Hapus
  17. Kuilnya unik banget memang ya. Dan sejak jadi latar film Tomb Rider makin banyak dikunjungi wisatawan. Tapi aku pun jadi ngeri takut ambruk mba sama pohonnya tumbang atau kesambar petir juga.. Semoga pengelola dan pemerintah sana serius buat membenahi, buat kenyamanan pengunjung juga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia. Sepertinya engga ada dana u merawat yg baik dan benar

      Hapus
  18. Aku suka banget di Ta Prhom, karena lokasinya di tengah hutan, jadi candinya adem.

    Pohon2 raksasa itu juga udah menyatu dengan candi, bikin unik & bikin amaze lihatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah...mb Dini udh pernah ke sana juga. Solo traveler ya Mbak?

      Hapus
  19. Jadi kangen Angelina Jolie masih muda dan seksi pisan lompat-lompat disini hihihi, suasananya magis banget ya Bun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...Memang asri sih di antara pohon².

      Hapus
  20. ini tempat emang hits banget yaa.. Tapi emang sih kalo dibiarkan terus menerus pohonnya bisa mengalahkan bangunannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah...itu yg saya khawatir. Pohonnya makin besar, candinya ilang...

      Hapus
  21. Ah Tanteeeee.. persis setahun lalu, Rabu 24 Oktober saya mengunjungi tempat ini. Dan sampai sekarang masih berdecak kagum melihat reruntuhan Ta Phrom ini, sekaligus sedih dan salut lihat kelompok bapak-bapak tuna daksa yang mencari uang halal lewat pertunjukan musik tradisional dan penjualan kaset di tengah hutan.

    Tapi btw, pas ke sini, mau keluarnya saya tersesat sik tan. wkwkwk. Saya keasyikan memotret-motret reruntuhan di bagian belakang yang sudah entah di area mana.

    BalasHapus
  22. Wah...pakai tersesat? Untung belum sore ya, jadi belum gelap. Hiii takut...

    BalasHapus
  23. Cukup disayangkan ya,nuansanya misterius dan keberadaan reruntuhan dan bangunan kuil terlihat lapuk

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Silakan tinggalkan komen.
Mohon maaf link hidup akan dihapus ya...