adventurous eleven
tidak ada kata lain yang paling tepat selain....'menakjubkan'....
herritage, kuliner, belanja, sistim transportasi modern, guesthouse, perjuangan cari hotel dan berjuang untuk bisa pulang....
dibawah komandan lapangan yang sangat handal dan enerjik... teh ibeth...
kemampuan setiap orang untuk menjadi ujung tombak saat diperlukan...
kompak.... mantap... padahal stw semua lho.... hehehe...
terima kasih temans... luv u all....
nana
Dear Friends,
Nana yang mula2 muncul dengan ide jalan2 di suatu makan siang di PIM2 untuk pergi ke Hongkong.
Kenapa ke luar negeri, wong Trusmi aja belom2 berhasil?
Alasannya macem2, Nana kangen tanah air keduanya, kita banyak yang cuman lewat2 airport‐nya doang, dan negaranya relatif aman dan comfortable, banyak obyek Aristektur (old and new), and of course the shops (maaaaaaaaf buka rahasia).
Sejalan dengan arisan2 kita, akhirnya ide berkembang, Ibeth bilang ke Macau aja sekalian ...
ada low cost carrier Viva Macau, dan Macau cantik dan menarik sebagai obyek wisata meskipun kita nggak ke casinos, and has a specific array of cullinary delights, a mix of Chinese, Portuguese and English cooking, wisata boga ini puentiiing.
Team budget langsung berhitung dan ditetapkan tabungan wajib adalah IDR 5 million, kumpulin lunas sekitar January sebab kita sepakat berangkat Maret 2010.
Lies secara paksa eh aklamasi terpilih sebagai bendahara utama.
Bujuk rayu mulai dilancarkan ke teman2 perempuan yang jauh2 dan jarang ketemu, sebaliknya kita juga menerima bujuk rayu dari para laki2 teman sekelas yang takut kehilangan untuk membatalkan, whoahahaaaaa...
Setelah berjuang membujuk Ita dan Reny, akhirnya terkumpul 11 peserta, 0.78%, not bad.
Coba bayangin 11 perempuan merencanakan perjalanan, and what did we have? An endless list of lists!
Ada mailing list, ada tabungan list, ada passport list, ada budget list, ada "sights to see" list, ada itinerary list, ada "person in charge" list, ada "room buddy" list, ada ngabring list, ada "what to bring" list , sampai list how much money should we at least bring with us (HKD brapa, USD brapa), and of course the shopping list (I had one … but sssssssst!!!), mana ada perempuan tanpa shopping list?
Enaknya ada internet, semuaaa dikerjain via internet, Monique doing the bookings, the rest searching for information, bahkan exits di subway stations untuk tujuan tertentu aja kita bisa tahu, denah apartment bisa dapet, hiking path yang akan kita lalui, street view dengan menggunakan Google Earth, hahaaaaa gini aja udah exciting buat kita cyber‐women!
Beli guide books juga sih, print peta2 hahaaha, gue rasa ekspedisi ke Antartika juga bisa kita tangani deh.
So we believed we had a super airtight plan.
Contingencies? Simpen di otak masing2, habis kalo ini juga dibahas, 4 Rebo enggak kelar.
Kira2 14 hari menjelang berangkat, Hani dan Lies bikin countdown ... a heavy traffic of communication terjadi via Facebook, SMS dan mailing list.
Pesan2 urgent yang di‐post lucu2:
Jangan lupa bawa obat gosok paling enggak minyak telon, celana dalem tiga aja, yang penting bawa doek banyak2 (pasti otaknya supaya banyak ruang buat shopping goodies dunx!), baju pilih yang anti kusut, biar ga usah bawa setrikaan, accessories bagi yang memerlukan hahahaaaaaaa...
Sementara kegiatan packing dan unpacking berjalan, kita sempat ketemu lagi di rumah Lies dan FX untuk saling liat ukuran koper dan jacket ... kakakakak takut saltum ...
Kecelakaan2 kecil mulai terjadi, flu berat (sampe Nana ga bisa ke kawinan Eko‐Libby), Woro packingnya pake sliding movement (tauk tuh ngapain dia, dikejar‐kejar Iman kali) sampai pinggang‐nya kecethit, gue anxiety attack mules dan melilit ususnya.
Sehari sebelum berangkat, yang menyenangkan adalah nerima encouraging Bon Voyage messages dari kalian ... thanks guys, kita akan behave dan inget umur di jalan (disuruh Basuki inget umur) ... kecuali ada keadaan yang hmmmmmh ...
Rabu 24 Maret 2010
D‐day, eng‐ing‐eng, malemnya masih muntah dan melilit bo'!
Bayu: "Mama batalin aja kenapa sih?" (never crossed my mind) ...
Biar melilit tetep kramas dan ngeblo... Pantang mati gaya kalo kata buku
Miss Jinjing tuh! Peserta akhirnya berkumpul di Cengkareng, berasal dari 4 propinsi, no less, selain peserta Jakarta ada yang dari Bandung, Bogor, Manado dan Makassar... semua on time deh, keren.
Wawuk yang paling duluan nyampe. Obat gue pake ketinggalan di rumah Lies lagi.
Liat Attachment Adventure Began
Perjalanan menuju Macau was uneventful, pesawat Boeing 767‐300‐nya kosong, kita bisa stretching across 4 seats.
Sampai Macau jam 19:00 kita langsung transfer ke ferry dan naik ferry ke Hongkong, 1 jam perjalanan di ferry makan Tuna sandwich atau cup noodles (kacian pake akrobat dikit goyang2). Ferry‐nya bersih, nyaman, dan tepat waktu.
Sampai di Hongkong terminal kita udah dijemput sama pemilik apartment, beres2, settling down in each room, lalu Lies, Ibeth dan gue belanja buat sarapan dan buah2an. Di supermarket kita udah tau bahwa kalau kita terpaksa menggunakan plastic bag dari supermarket, maka kita akan disuruh bayar HKD 0.50 per bag. This is an attempt to discourage the use of plastic bags, a very positive idea, keluar deh
Bodyshop tote untuk angkut buah ...
Tidur jam 02:00 pagi (I tossed and turned mules tetep).
0 Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Silakan tinggalkan komen.
Mohon maaf link hidup akan dihapus ya...