126 Artikel di Blog Hani Sepanjang Tahun 2019


Ini adalah artikel pertama Blog Hani di tahun 2020 ini. Blog yang awalnya dibuat sebagai media memromosikan diri sebagai penulis buku nonfiksi. Ternyata memakai media apapun kita berpromosi, tak berjalan mudah bila tak ada buku yang ditulis. 

Tahun 2014 ketika buku solo dan kolaborasi berturut-turut terbit, di tahun itu pula mulai menulis di blog dengan top level domain. Tulisan-tulisan artikel pendek sekitar ratusan hingga 1500-an kata dan tayang secara mandiri disertai gambar, foto, infografis, dan sedikit animasi, ternyata jauh lebih menarik daripada menulis buku. Kisah jalan-jalan, keluarga, bergabung ke berbagai grup narablog, kalah dan menang lomba blog, menulis artikel bertema justru lebih menantang untuk ditulis di Blog Hani.

Bersamaan pula dengan tahun 2017 naskah buku nonfiksi saya macet di penerbit, dengan alasan belum urgent untuk diterbitkan, cukup membuat melorot semangat menulis buku. Apapun itu, semangat menulis tetap saya lakoni disela-sela waktu mengajar, mengurus rumah tangga, sesekali menekuni hobby, atau leyeh-leyeh saja di sofa menonton film di TV.
 

Niche di Blog Hani


Niche sebuah blog adalah pengkategorian artikel dalam blog. Ada yang khusus teknologi, wisata, kuliner, finansial, kecantikan, dan banyak lagi. Ada pula yang palugada, apa lu mau gua ada.

Boleh dibilang, niche blog saya LIFESTYLE, blog gado-gado lah, walaupun tidak banyak juga jenis sayur-mayurnya. Itu pun si lifestyle masih bercabang lagi di artikel dengan kategori CUMA CERITA, FAMILY & PARENTING, dan REVIEW. Family & parenting masih bercabang lagi dengan artikel Do-It-Yourself, Wedding & Marriage, dan Sensory Processing Disorder, salah satu masalah anak berkebutuhan khusus.

Selain itu saya menambahkan juga kategori TRAVELLING dan WRITING & BLOGGING.

Kategori Travelling, karena beberapa kali sempat berwisata dan menuliskan pengalaman jalan-jalan saya. Selain itu karena saya terpikat pula untuk memonetize blog, yang sering memberi kesempatan sponsored post pada blog yang ada artikel travellingnya.

Pada kategori Writing & Blogging, bercabang pada Achievement, yaitu pencapaian saya ngeblog kala memenangkan lomba, Blog Competition, yaitu artikel-artikel lomba. Kemudian di kategori Books, saya isi dengan Review Buku dan Tips Menulis. Terakhir ada pula kategori Guest Post, yang baru diisi oleh satu artikel dari Carolina Ratri, blogger panutanqu.
 

Jumlah Artikel per Kategori


Melalui Table of Contents atau Daftar Isi di Blog Hani, saya bisa menelusuri sepanjang tahun 2019, telah menulis artikel apa saja.

Artikel Lifestyle ada 74 artikel, Travelling ada 29 artikel, Writing & Blogging ada 23 artikel, total 126 artikel.

Banyak atau sedikit itu? Kalau dibagi setahun ada 53 minggu, maka rata-rata per minggu saya menulis 2 hingga 3 artikel. Tidak banyak sebetulnya, belum satu artikel per hari, kan.
Monetize Blog

Sebetulnya malu saya dibilang sudah memonetize blog, soalnya blog saya belum bisa dikelompokkan sebagai sumber penghasilan. Blognya baru menghasilkan saja.

Sempat ini jadi pembahasan di grup Blogwalking Asik, apakah kita bisa hidup sebagai blogger?

Walaupun DA/PA saya sampai hari ini di angka 18/41 dengan SS (spam score) 1%, ternyata tidak berarti blog saya menghasilkan jutaan per bulan. Pekerjaan tetap saya masih mengajar.

Coba saya perinci, blog saya menghasilkan di kriteria artikel apa saja?
 

Sponsored Post (SP)


Artikel sponsored post artinya artikelnya sudah disiapkan oleh klien, saya tinggal upload di blog dengan menyematkan external link sesuai permintaan. Ada yang meminta permanen, atau selamanya. Ada pula yang tidak mensyaratkan waktu. Beberapa klien ada yang meminta tidak menuliskan sebagai kategori review atau advertorial, sehingga saya mengelompokkan dalam Cuma Cerita. 

Setelah saya telusuri, semuanya ada, 22 artikel. Tiga di antaranya tentang wisata. Fee-nya paling sedikit tujuhpuluhlima ribu rupiah, paling tinggi tigaratus ribu rupiah.
 

Content Writer (CW)


Ternyata oh ternyata, artikel yang saya tulis atas pesanan klien dengan external link sesuai ketentuan, hanya 3 artikel. Dua di antaranya tentang wisata.
 

Lomba


Lomba blog yang saya ikuti sebanyak 12 lomba dengan berbagai tema. Tiga di antaranya menang. Alhamdulillah. Dua lomba, sebagai pemenang ke-dua. Gemez juga dipikir, belum pernah pun pemenang pertama. Sedangkan satu lomba, pemenangnya berdua. Ya hadiahnya bagi dua. Ya memang begitu ketentuan lombanya, dipilih dua pemenang. Satu lomba, tidak menang, tetapi seluruh peserta mendapatkan fee yang ditransfer ke akun OVO.

Ini artikel yang pemenangnya dua: Mudahnya Membeli Sepatu di Trans Studio Mall Bandung
 

Belum bisa diambil


Maksudnya ada dana hasil saya menulis artikel maupun iklan adsense yang belum bisa saya nikmati hasilnya karena belum memenuhi syarat minimal.
 
Adsense
Vira
Jawalink

Lalu berapa penghasilan saya melalui blog selama tahun 2019 yang lalu? Kalau dinilai totalnya, saya belum menjumlahkan satu per satu, harus ditelusuri invoicenya. 

Apalagi biasanya transferan tak tentu datangnya, ada yang langsung, ada yang sampai berminggu-minggu. Bahkan salah satu lomba blog, sampai empat bulan kemudian baru cair transferannya. 

Kalau dari segi nilai, sih, ternyata menang lomba blog yang nilainya besar, rata-rata tujuh dijit. Alhamdulillah, bisa membayar domain dan sewa hosting.
 

Rencana Ngeblog di Tahun 2020


Rencana kedepan sebagai narablog di tahun 2020 harapannya saya bisa menulis artikel lebih banyak dan dibaca orang lain.

Setelah saya menelusuri melalui table of contents, ternyata artikel yang saya tulis tidak merata jumlahnya per kategori. Ada yang hanya satu, tetapi ada yang sampai puluhan. Sepertinya di tahun 2020, saya harus membuat bullet journal atau jadwal untuk mengisi artikel per kategori.

Ada rencana juga membangun blog-blog baru dengan niche khusus. Tahun 2019 sempat membuat blog lain dengan niche sesuai keilmuan mengajar dan penulisan buku. Artikelnya belum banyak di sini dan DA/PA nya 1/25. Not bad sepertinya. Karena saya daftarkan di Vira dan Jawalink di approved juga.

Sedangkan di awal tahun 2020 saya membuat blog lain yang sifatnya subdomain. Jadi saya tidak membeli domain baru. Karena merupakan subdomain, setelah saya cek ternyata DA/PA nya mengikuti induknya.

Harapan lain semoga adsense saya mencapai jumlah minimal dan bertambah terus nilainya, supaya bisa dinikmati hasilnya. Amiiin…

Banyak sih ilmu perblog-an yang saya merasa masih di permukaan saja mengertinya, belum sungguh-sungguh mendalami. Apalagi tentang adsense, masih perlu belajar banyak tentang bagaimana menyemat dan mengoptimalkan iklan pada blog.

Nah, teman-teman apa nih rencana ke depan terhadap blognya?

Bandung, 3 Januari 2020

Posting Komentar

0 Komentar