Fat Fiance


Tadi malam aku liat program Discovery Channel berjudul “Fat Fiancee.” While most women intentionally starve themselves to death supaya kelihatan keren atau mengatur asupan kalori untuk alasan kesehatan, ada sebuah suku di Ghana (kalau gak salah, mengintip mata uangnya) yang “mensyaratkan” calon mempelai perempuan gendut.
Liputan adalah mengenai Sheila, seorang anak perempuan berumur 15 tahun yang dilamar oleh Simon, dengan mas kawin sapi. Jumlah sapi berapa kurang ngeh karena telat nonton dan setengah ngantuk. Tetapi aku mulai serius setelah Sheila diwawancara. Sheila mengatakan masih ingin sekolah, tapi dia sudah akan dikawinkan karena dia cukup berharga untuk “dibeli” dengan beberapa ekor sapi (lebih dari 5 deh).
The most bizarre thing adalah Sheila dikarantina di pondok bulat beratap jerami milik neneknya. Dia dianggap belum cukup gendut, sehingga dipaksa dengan cepat menaikkan berat badan dengan cara minum susu, makan dan tidur selama berminggu-minggu. She was literally being force fed: Mulai jam 7 pagi, tiap jam minum susu sejumlah wadah terbuat dari semacam labu untuk tempat air minum (gourd), dan si nenek pegang tongkat kayu kecil untuk njitak kepala Sheila kalau dia menolak menghabiskan susunya. Lebih dari 10 liter kali sehari. Habis minum dia hanya makan dan tidur saja.
Si nenek mengangkat sedikit rok anak perempuan ini sambil mengatakan: “Lihat, pahanya masih mulus, tak ada stretch mark, jelas dia masih kurang gemuk.”
Calon kakak iparnya, Agnes, guemuk, umurnya mungkin belum mencapai 25, tapi dia mengeluh: “Saya sudah mengerti bahwa terlalu gemuk itu samasekali tidak sehat, tulang dan sendi saya seperti orang tua. Untuk bangkit saja sakitnya luar biasa dan butuh usaha. Tekanan darah dan kadar gula saya juga tinggi.”
Di liputan itu kelihatan perubahan Sheila yang tadinya athletically built, pipinya jadi lebar dan bulet, tangan dan pahanya juga jadi gembung, kasian banget.
Gilanya lagi, setelah sebuah pertemuan rangkaian pesta kawin, Simon si suami mengatakan: “Saya masih mengharapkan dia berat badannya naik 10, 20 atau 50 pounds lagi” diikuti dengan senyum yang lebaaar sekali.
Lemak adalah lambang kemakmuran dan gengsi di masyarakat itu. Kasihan banget nggak seeeh? Sementara semua udah sibuk memerangi lemak, mereka malah terbelakang banget menumpuk lemak … ON WOMEEEEEEEN. Perempuan hanya dianggap objects of male desire. My grey cells menerawang dengan pertanyaan: Kenapa ini semua terjadi pada perempuan. Asal muasalnya tuh bagaimana sih kok jadi begini. Heeeeelp. Any thoughts?
Wina

Posting Komentar

0 Komentar