Donasi Buku Tanggal 17 ke Seluruh Indonesia


Banyak catatan maupun berita bahwa anak-anak Indonesia malas baca buku. Kemudian ada lagi berita bahwa harga buku mahal, sehingga berkaitan dengan daya beli masyarakat. Apalagi harga telur sedang tinggi, boro-boro beli buku, kan.

Benarkah, anak-anak Indonesia malas baca buku? Menurut survey yang diadakan oleh Central Connecticut State University tahun 2016, Indonesia berada di posisi 60 dari 61, dan top 5 atau lima besar diperoleh Finlandia, Norwegia, Islandia, Denmark, dan Swedia.

Tapi saya menduga, jangan-jangan bukan malas, atau tak berminat baca buku, tetapi bukunya tidak ada. Ya itu tadi, buku kan mahal, tak terbeli.


Program Donasi Buku PT Pos Indonesia ke Taman Baca Masyarakat

Beberapa tahun yang lalu Pemerintah memang mencanangkan Gerakan Literasi Nasional, sehingga beberapa kegiatan anak-anak pun sering diisi dengan gerakan membaca buku. Misalnya di sekolah-sekolah disisihkan waktu untuk membaca buku apa saja, sebelum dimulainya pelajaran.

Idealnya buku bukan hanya ada di sekolah saja. Oleh sebab itu beberapa pegiat literasi di masyarakat berinisiatif mendirikan Taman Baca untuk membantu menumbuhkan minat baca anak-anak di seluruh Indonesia.

Masalah besar dari Taman Baca tentu saja pengadaan bukunya.

Beberapa kali memang saya pernah membaca chat di WhatssApp grup tentang Program Donasi Buku oleh PT Pos Indonesia ke seluruh Indonesia. Malah ada seorang teman yang bersedia menjadi pengepul. Jadi teman-teman lain mengirim buku apa saja ke teman saya tersebut.

Hanya saja, di WAG dijelaskan, yang dicari buku-buku pelajaran yang sudah tidak terpakai lagi.

Karena anak-anak saya lepas sekolah sudah tahunan yang lalu, di rumah tak tersisa buku pelajaran baik SMA maupun SMP. Apalagi SD. Jadi program tersebut saya anggap angin lalu.

Sampai pada suatu hari ada selewat poster di WAGnya 1minggu1cerita, dari Safprada.

Dia hanya menulis, titip informasi. Barangkali ada yang mau donasi buku. Kalau berminat japri.

Saya perhatikan isi posternya, ternyata bukan buku pelajaran yang dicari, terbaca kecil-kecil: buku cerita anak, sains, ensiklopedia, mewarnai, dan komik.

Dari hasil japri, saya pun mendapat email dari Pondok Inspirasi Lombok. Isi email antara lain proposal Pengajuan Bantuan Buku Bacaan untuk Pendirian 10 Taman Baca bagi Anak Lombok Timur.

Kami pun sepakat akan memanfaatkan program donasi buku free ongkir melalui PT. Pos Indonesia.

Sambil menunggu tibanya tanggal 17 bulan Juli, saya pun beres-beres buku di rumah. Sudah lama memang saya ingin beres-beres rak buku. Ada buku-buku yang sudah dibaca, dan saya pikir tidak akan dibaca dua kali. Selain itu ada juga buku-buku yang bisa dibaca e-booknya.

Ada baiknya buku cetak dihibahkan saja, bukan.


10 Taman Baca di Pelosok Lombok Timur

Pondok Inspirasi Lombok (PIL) merupakan organisasi nirlaba berakta notaris didirikan 7 Agustus 2013.

Tujuan dari penggalangan donasi pendirian 10 Taman Baca ini adalah sebagai berikut:

  • Menyebarkan Virus Literasi
  • Mempermudah masyarakat, khususnya para pelajar dalam menyalurkan minat dan kebutuhan dalam dunia pendidikan
  • Membantu pemerintah dalam meningkatkan Budaya Baca di Indonesia
  • Memberikan informasi, pengetahuan dan hiburan
  • Menyediakan wadah kegiatan positif dan mendidik

Pondok Inspirasi Lombok melalui proposal ini mengajak kita semua untuk turut hadir dalam mensukseskan program 10 Taman Baca untuk anak-anak di pelosok Lombok Timur.

Kebutuhan buku yang perlu didonasikan ke PIL antara lain :

  1. Novel (Remaja)
  2. Buku Bacaan Anak - Buku Dongeng atau cerita - Komik edukasi - Majalah anak
  3. Buku Pengetahuan /Ensiklopedia

Kebutuhan buku baru maupun bekas (layak baca) untuk pendirian 10 taman baca berjumlah 10.000 buku bacaan.


Langkah-langkah Mengirim Buku via Kantor Pos tiap Tanggal 17

Alhamdulillah, dari hasil beres-beres, saya berhasil mengumpulkan 3 dus buku bekas, campuran novel remaja, satu dua ensiklopedia, campuran majalah Intisari, dan lain-lain.

Nah, teman blogger yang punya buku layak baca dan akan dihibahkan melalui PT Pos Indonesia, ini nih langkahnya:

  • Sesuaikan buku-buku yang akan dikirim dengan permintaan Taman Baca Masyarakat (TBM). Yakalee, jangan mengirim buku referensi mahasiswa untuk TBM yang pengunjungnya balita.
  • Pilih buku yang masih layak baca.
  • Kemas dalam kardus dan timbang sendiri terlebih dahulu. Maksimum tiap paket beratnya 10 kg.
  • Untuk program donor buku PT Pos Indonesia, pastikan TBM yang dituju termasuk dalam daftar TBM PT Pos. List nya bisa dilihat di website PT. Pos.
  • Peraturan dari Kantor Pos, setiap pengiriman satu paket. Tadinya saya kira artinya tiap nama pengirim/ alamat.
  • Saya mengemas 3 paket, jadinya nama pengirim saya tulis atas nama blog saya, nama KTP, dan nama anak saya.
  • Ternyata ditolak petugas. Peraturannya tiap orang satu paket. Waktu itu, orangnya saya-saya juga, uy. Jadilah saya mapay ke tiga Kantor Pos berbeda.

Di Kantor Pos

  • Tanya terlebih dahulu tentang Program Kirim Buku Free Ongkir. Di kantor pos ini ada atau tidak?
  • Sebelumnya saya mencari info, katanya harus ke Kantor Pos Besar. Ternyata saya salah tanya, yang saya tanya Agen Kantor Pos. Kalau Agen tidak bisa.
  • Kantor Pos pertama, di jalan Maskumambang, Kantor Pos kedua, di jalan Pahlawan, dan Kantor Pos ketiga, di depan Pasar Kosambi, jalan Jenderal A.Yani. Bisa semua. Rupanya ada kode khusus di bukti kuitansinya.

Sudah deh, beres.

Tinggal berkirim kabar ke Safprada.

Mudah-mudahan manfaat buku-bukunya.

Amin.


#10TamanBacaUntukAnakLotim


Catatan:

Program donasi buku tiap tanggal 17 free ongkir dari Kantor Pos ini sudah tidak berlaku lagi ya...


Posting Komentar

0 Komentar