Explore Wastukantjana



Jalan Wastukencana mungkin hanya sebuah jalan yang biasa dilewati oleh warga Bandung. Di jalan itu banyak rumah, perkantoran dan tempat peribadatan yang biasa saja menurut kita. Tapi pernahkah terpikir bahwa ada sejarah di balik nama jalan tersebut?

Di hari Sabtu tanggal 18 November 2017, Historical Trips Bandung akan mengupas sejarah di Jalan Wastukencana. Mulai dari sejarah nama jalan sampai sejarah beberapa bangunan yang berjejer di jalan tersebut. Salah satu bangunan yang akan dibahas adalah hotel yang terkenal dengan pelacur-pelacur nomor wahid di Bandung kala itu. Dimana kira-kira letaknya? Apakah hotel tersebut sama tenarnya dengan hotel Alexis saat ini? 

Dilihat dari istilah, Siliwangi berasal dari kata “silih” yang artinya berganti, dan “wangi” yang berarti harum. (Prabu) Siliwangi adalah tokoh sastra dan legenda Sunda yang jasadnya menghilang namun namanya tetap harum/mewangi.
Siapakah Prabu Siliwangi? Apa hubungannya dengan Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475)?

Nah, saya pun penasaran bukan dengan poster yang dishare Historical Trips Bandung tersebut. Dan ini kesekian kalinya (lupa ke berapa) saya ikut walking tour menelisik bangunan bersejarah yang ada di kota Bandung.

Seperti biasa kami berkumpul terlebih dahulu di titik kumpul, yang waktu itu ditentukan di Masjid Ukhuwah di jalan Wastukancana. Malia Albinia sebagai pemandu dan beberapa tim inti Historical Trips Bandung pun sudah siap menemani pemerhati komunitas ini.




Jalan-jalan kali ini merupakan kelanjutan jalan-jalan sebelumnya yaitu Explore Logeweg. Logeweg sendiri adalah penggalan Jalan Wastukancana, Bandung.

  • Ex Hotel Donk
Bangunan ini bergaya Indische Style dibangun tahun 1910. Hotel ini dulunya sempat dimiliki oleh keluarga Ursone bersaudara, yang berkebangsaan Italia. Keluarga ini diduga tiba di Hindia Belanda sekira tahun 1890an. Salah satu dari Ursone bersaudara merupakan pemilik toko keramik merk Carera. Dugaan bahwa hotel ini dimiliki oleh keluarga Ursone, adalah dari jejak keramik merk Carera yang ada di ex Hotel Donk dan di beberapa bangunan lain di Bandung.
















  • Neutrale Large School

Sekarang adalah SMP Negeri 40. Sekolah ini terletak di bantaran sungai Cikapundung di ujung jalan menuju perkampungan Nangkasuni, kelurahan Tamansari, kecamatan Bandung Wetan.
Tidak banyak data yang bisa diperoleh selain area sekolah ini cukup luas, yaitu seluas 4.400 m2. Ada dugaan kawasan sekolah ini dulunya cukup asri, dengan pemandangan hijau di lembah sungai Cikapundung.

Walaupun demikian, menurut kepala sekolah, ibu Siti Aisyah, bangunan Neutrale Large School belum dapat dikelompokkan sebagai bangunan heritage yang harus dilestarikan.





  • Gereja Baptis Pertama
Selepas mengunjungi SMPN 40 kami melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wastukencana kembali. Bangunan yang akan kami kunjungi adalah Gereja Baptis Pertama. Ada plakat di dinding luar gereja yang menjelaskan bahwa bangunan ini termasuk bangunan yang dilesatarikan dan dilindungi Undang-undang.











Posting Komentar

0 Komentar